Bagi sebagian masyarakat bali, pariwisata merupakan sumber penghidupan mereka sehari-hari baik yang berhubungan langsung dengan pariwisata maupun yang tidak langsung namun apa boleh buat dengan situasi keamanan Indonesia sekarang ini, bom JW. Marriot, penembakan di papua/timika, pencopetan di Bali and many others yang tidak bisa sebutukan satu persatu,peristiwa tersebut sangat cepat sampai di telinga masyarakat berkat kecanggihan teknologi, terlebih lagi media Indonesia yang kadang-kadang over expose terhadap suatu kejadian and meyiarkan isu-isu negative “ next bom “ di daerah lain, ramalan salah seorang peramal kita yang konon katanya cukup bagus dalam mempredisikan peristiwa di masa mendatang menagatakan bahwa akan terjadi bom di Bali di kemudian hari. Hal tersebut dapat meresahkan masyarakat kita yang sebagian masih memiliki pola pikir irasional padahal kemajuan individu atau kelompok sangat dipengaruhi oleh emosioal atau perasaan. So kapan kita maju kalau hal tersebut masih menghatui pikiran kita??? . Jika dilihat dari segi pariwisata, peristiwa tersebut berpotensi menurunkan kunjungan wisatawan hal itu dilihat dari realita yang bahwa bayak wisatawan yang terlah membatalakan liburannya di bulan depan dengan ungkapan “lebih baik saya kehilangan uang tiket daripada saya kehilanagan nyawa” tutur seorang teman! Begitu juga dengan kunjungna MU yang gagal bertanding melawan team all star Indonesia dimana hal ini sebenarnya merupakan moment penting bagi Indnesia untuk unjuk diri di dunia International. Dari segi politik peristiwa ini menyebabkan masyarakat lupa akan kecurangan pilpres.
26 Juli, 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar