Desa Kertalangu merupakan salah satu desa yang berlokasi di tengah-tengah kota denpasar yang mengembangkan sumberdaya alam dan budaya sebagai pariwisata alternatif di tengah berkembangnya pariwisata konvensional di kota Denpasar yang menyelaraskan, meyeimbangkan kegiatan pariwisata dengan budaya lokal dan lingkungan alam dengan melibatkan masyarakat lokal dalam aktifitas pariwisata.
Saat ini kecenderungan wisatawan lebih rasional, self-directed, spesifik dan memiliki karakter yang kurang dapat diprediksi diantaranya individualistik, dan heterogen. Dengan kata lain, fleksibilitas dan kemandirian merupakan hal patut diamati sebagai bagian dari perilaku wisatawan di masa yang akan datang. Artinya, tuntutan dan kepuasan wisatawan tidak hanya bersandar pada keindahan alam dan kelengkapan fasilitas wisata, melainkan pada keleluasaan dan intensitas interaksi dengan lingkungan dan masyarakat lokal.
Berdasarkan fakta di atas Desa Budaya Kertalangu menawarkan potensi pariwisata fisik atau potensi pariwisata yang dapat diserap dan dinikmati oleh kasat mata yang meliputi kolam pancing, jogging track, wisata kulliner, industri kerajinan, Pemandangan alam ( Ricefild viewed ) dan potensi pariwisata non fisik atau potensi pariwisata yang tidak bisa diamati oleh kasat mata yang meliputi kehidupan sosial masyarakat setempat dan sejarah desa Budaya Kertalangu yang di ceritakan secara langsung oleh sesepuh desa adat Kertalangu.
Orientasi pembangunan kepariwisataan perlu menempatkan fakta di atas sebagai pertimbangan dalam menumbuhkan, membina serta mengembangkan kapasitas dan kapabilitas daerah. Hal ini dilakukan untuk dapat meningkatkan pelayanan sekaligus merealisasikan peran masyarakat dalam kepariwisataan sesuai kemampuan yang dimilikinya.